Kondisi yang terjadi di Afghanistan sekarang tidak ubahnya kondisi ketika berlangsungnya invasi Soviet. Sehingga,seorang jurnalis, sekaligus pakar Amerika mengatakan bahwa “Imperium AS secara ekonomi dan militer kehancurannya tinggal menunggu waktu saja.”

Ia menambahkan: “Kami sekarang sedang kalah perang di Afghanistan. Apa yang dialami oleh AS sekarang, sama seperti yang pernah dialami oleh Uni Soviet yang berperang di Negara itu juga.”

Christopher Lynn Hedges, penulis dan jurnalis, dan mantan koresponden perang pada surat kabar “New York Times”, juga pemenang “Pulitzer Prize” dalam sebuah wawancara dengan situs “Raw Story” mengatakan bahwa “Tanda-tanda runtuhnya Amerika Serikat sangat jelas dan telanjang. Kami kalah perang di Afghanistan dengan cara yang sama seperti yang dialami oleh “Red Army”. Kami punya data-data yang sama. Di mana tentara Amerika hanya menguasai 20% dari daerah perkotaan di Afghanistan. Sementara 80% daerah yang dihuni oleh rakyat Afghanistan dikuasai Taliban, atau daerah yang masih diperebutkan.

Sedang terkait dengan kondisi ekonomi, Hedges berkata: Kita sekarang sedang melalui apa yang disebut dengan “kudeta perusahaan”, sistem pendidikan kita telah hancur, infrastruktur kita telah terkikis, dan selama tidak ada perlawanan dari rakyat, maka kita sedang menuju pada sistem neo-feodalisme (almokhtsar.com, 22/12/2010).