ZONA ReVoLuSi ISLAM

Beyond The InspiRation..Menjadi Sumber InsPrasi.. Keep Fight for WhiTe revoLution until Islam doMinate the woRld..

* Bahwa Khadijah mendapat pemeliharaan dan bimbingan langsung dari Allah sepanjang hidupnya. Allah yg mengarahkan Khadijah untuk menjadi teman hidup Rasulullah. Allah pula yang memunculkan tekad dihatinya untuk senantiasa membela, membangkitkan tekad, dan mengobarkan semangat suaminya. Allah yang menganugerahkan kepadanya akal yang cerdas dan akhlak yg mulia. Allah pula yang menjaganya dari segala cela, sehingga penduduk Mekkah menjulukinya dengan ‘wanita suci’.

* Khadijah ditakdirkan utk mengelola sendiri urusan-urusan perdagangannya agar ia belajar utk bersabar dan bersikap tegas dalam mengambil keputusan. Pengalaman itu menjadikan Khadijah tdk pernah kehilangan semangat serta tdk pernah ragu mengorbankan harta dan jiwa raganya utk membela agama Islam. Ia tetap tegar dan imannya tidak pernah goyah.

* Dalam membantu Rasulullah, ada kalanya Khadijah menggunakan pikiran yang cerdik, tetapi ada kalanya ia mencurahkan kasih sayang seorang ibu atau cinta seorang istri. Dihadapinya semua tantangan dengan keberanian dan keteguhan hati. Tak pernah ia gentar maupun gusar. Ia selalu tenang dan sabar.

* Bimbingan Allah pulalah yg menjadikannya menolak setiap lamaran dari para Quraisy setelah untuk kedua kalinya menjanda, sebelum akhirnya ia menikah dgn Rasulullah. Allah yg memberinya petunjuk utk memilih Muhammad sebagai pengelola urusan dagangnya ke Syam, sampai kekagumannya kepada integritas moral dan kemuliaan akhlak Muhammad juga bagian dari takdir Allah yg terencana.

* Khadijah menikah dengan Muhammad pada usia 40 tahun. Kemudian melahirkan anak pertama mereka pada saat berumur 43 tahun (Lahirnya Qasim ibnu Muhammad), disusul oleh Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah (pada saat usia Khadijah 56 tahun,……Subhanallah…)

* Pada akhirnya, kekuatan fisik dan kecantikan Khadijah semakin lama semakin pudar dimakan usia. Tetapi yg tdk pernah berubah dlm dirinya adalah: kekuatan spiritual dan kejernihan cinta. Ia selalu dan selamanya beriman kepada Allah serta meyakini kebenaran risalah suaminya. Itulah sebabnya mengapa Rasulullah pada masa hidup Khadijah tidak pernah berpikir untuk menikah dengan perempuan lain atau menjadikan hamba sahaya wanita sebagai istri. Begitu berarti Khadijah bagi beliau hingga tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisinya.

* Khadijah akhirnya wafat pada usia 65 tahun dan saat itu Rasulullah berusia 50 tahun. Selama 13 tahun berikutnya, baru rasulullah menikah dengan 5 wanita Quraisy, 4 wanita dari kabilah arab lain, serta seorang wanita dari bani Israel.

# ini aku kutip dari sebuah blog yang sedikit banyak mengulas buku “Khadijah : True Love Story of Muhammad SAW”

Entah kapan bermulanya kekaguman ini. Tapi aku amat terbuai dengan kisah cinta bunda Khadijah dengan Rasulullah. Bagaimana tidak, kecintaan Rasulullah teramat kepada bunda Khadijah. Yang menyelimuti beliau kala beliau mendapat wahyu pertama. Yang dengan tanggap, mewakafkan hartanya demi kepentingan dakwah Rasulullah. Yang setia menemani beliau sejak dakwah menjadi hal yang sulit. Tak terbayang sungguh untuk bermimpi memiliki kemuliaan budi seperti bunda Khadijah. Aku teramat mengaguminya. Hingga rasanya juga ingin dicintai oleh sosok Rasulullah sebagaimana beliau mencintai bunda Khadijah. Dan sebagai wanita, aku sering berimaji. Bahwa aku akan menjadi ‘Khadijah’ untuk lelaki yang Allah ciptakan buatku. Aku akan menjadi penyedap mata kala lelakiku penat seusai membumikan dakwah yang gemanya tiada surut. Aku akan menjadi bunda bagi pejuang-pejuang cilik kepunyaan Allah yang lahir dari rahimku sebagai buah cinta dengannya. Aku akan menjadi orang pertama yang menyelimuti kegelisahan lelakiku kala ia menggigil merasakan kebekuan akan jalan yang sedang diperjuangkannya. Aku akan sepenuhnya menjadi penyayang lelakiku. Aku akan terus menemaninya menghadapi jalan juang di bumi Allah.

Allah, aku bermimpi. Untuk hal itu. Adakah Kau mendengarnya? Bersediakah Kau menggenapi asa ini?

Aku ingin dicintai seperti bunda Khadijah dicintai. Aku ingin dihormati seperti bunda Khadijah dihormati. Aku ingin menjadi berarti seperti berartinya bunda Khadijah. Aku ingin memiliki ‘sosok Rasulullah’ juga untukku sebagaimana Kau hadiahkan kepada bunda Khadijah. Aku ingin jadi yang pertama sebagaimana bunda Khadijah jadi yang pertama untuk Rasulullah, dalam mengimani dan dalam segmen apapun.

Kisah cinta bunda Khadijah dan Rasulullah benar-benar menjebakku. Tak apa kan?


* He stepped inside his home, and he overwhelmed with fear
An angel came with words from God, things were still unclear
Saying read – read, but he couldn’t read, then amazing words he heard
A trembling deep inside his heart, confused by what had occurred

There was only one who could comfort him
And help him see the light
To ease his fears, to reassure
It was khadijah, his wife…

Chorus
He said Zamilooni, Zamilooni, Dathirooni, Dathirooni, (Envelop me, Embrace me)
A mighty task has come before me…
I need you here with me…
By my side…

She was a woman of nobility, successful in all her trade
Many wealthy men had asked for her, she had turned them all away
But when she saw Muhammad, a shining moon, may peace be on his soul
He was a light for her – so right for her – her life will now be whole

But she had never seen him so distressed, as he was there that day
She would comfort him, and hold him tight, and chase his doubts away

Chorus

Bridge…
We look for stories of love, in places dark and cold
When we have a guiding light, for the whole world to behold
But were so selfish in our ways, and to the ones we hold so close
Our own pleasure and happiness is what we value most

But she sacrificed all her wealth and everything she had
And he honored her, and gave her faith,
when the times were bad, when times were bad…

Now years have passed, times had changed,
since khadijah breathed her last.
Message of the one true God,
was spreading far and vast

But then he came across some jewelry,
that khadijah once had worn
His eyes began to swell with tears,
his heart again began to mourn


Cause she was there for him, when times were rough,
and his enimies were cruel
She was the first believer, so keen and eager, to comfort al-Rasool

Chorus

Mawlaya salli wa sallim da’iman abada
‘Ala habibika khayril khalqi kullihimi
(O my Leader, send your salutations and blessings forever
Upon Your Beloved, the best of the whole of creation)



Menurut Hamka, “Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri penghidupan.”


Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ada persoalan besar yang harus diperhatikan oleh orang yang cerdas, yaitu bahwa puncak kesempurnaan, kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan yang ada dalam hati dan ruh tergantung pada dua hal. Pertama, karena kesempurnaan dan keindahan sesuatu yang dicintai, dalam hal ini hanya ada Allah, karenanya hanya Allah yang paling utama dicintai. Kedua, puncak kesempurnaan cinta itu sendiri, artinya derajat cinta itu yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesungguhan. (dalam kitab al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi, edisi terjemah. hlm. 255)

Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sehat menyadari bahwa kenikmatan dan kelezatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.”

Mungkin kayak kita lagi haus nih, udah gitu di siang hari dengan terik matahari yang menyengat, maka kita akan semakin haus dan semakin ingin mencari air untuk memenuhi rasa haus kita. Nah, begitu dapetin air, maka nikmatnya bener-bener terasa. Tanya kenapa? (Yee.. jadi malah ngikutin iklan?)

Sahabat,kita sering mendengar bahwa jatuh cinta dan akhirnya mencintai orang yang kita cintai adalah sebagai anugerah terindah. Mungkin ada benarnya juga. Meski menurut saya itu terlalu didramatisir. Sebab, urusan cinta ini sangat kompleks, sobat. Tidak seperti hitungan matematika yang serba pasti. Tapi yang jelas dan yang paling utama, cinta bagi kita sebagai Muslim, harus sesuai sudut pandang Islam. Bukan yang lain.

Setiap perbuatan yang kita lakuin tuh pasti sesuai dengan cara pandang kita terhadap perbuatan tersebut. Lebih luas lagi cara pandang kita tentang hidup. Kalo kita memandang hidup tuh sekadar tumbuh, berkembang, lalu sampai titik tertentu mati (dan nggak ada kehidupan akhirat), maka perbuatan kita pun bakalan ngikutin apa yang kita pahami tentang kehidupan tersebut. Kita bisa bebas berbuat apa saja sesuai keinginan kita, karena kita merasa bahwa hidup cuma di dunia. Kehidupan setelah dunia kita anggap nggak ada. Artinya, kita jadi nggak kenal ada istilah pahala dan dosa.

Sebaliknya, bagi kita yang meyakini bahwa kita berasal dari Allah Swt. yang menciptakan kita semua, maka hidup di dunia juga adalah untuk ibadah kepadaNya, dan setelah kematian kita akan hidup di alam akhirat sesuai dengan amalan yang kita lakukan di dunia. Kalo banyak amal baik yang kita lakukan, insya Allah balasannya pahala dan di tempatkan di surga. Sebaliknya, kalo lebih banyak atau selama hidup kita maksiat dan nggak sempat bertobat, jelas dosa dan kita ditempatkan di akhirat di tempat yang buruk, yakni neraka. Naudzubillahi min dzalik.

Nah, dengan sudut pandang terhadap kehidupan yang benar, maka ketika berbuat apapun kita akan menyesuaikan dengan cara pandang kita tentang kehidupan yang benar itu. Termasuk ketika kita jatuh cinta. Jangan mentang-mentang jatuh cinta, lalu mengekspresikan cinta seenak hawa nafsu kita. Nggak dong, Brur. Nggak asal seneng ngeliat enak dipandang mata lalu main tubruk. Nggak banget. Tapi intinya sih, kita bakalan berpikir gimana seharusnya menurut aturan Islam. Bukan berpikir sebagaimana adanya kehidupan yang saat ini dilakoni. Tolong dicatet ye.

Ini penting dan perlu. Sebab, kalo yang berpikirnya “sebagaimana adanya kehidupan”, ya akan berpikir bebas nilai. Misalnya ketika manusia itu dianggap berhak melakukan apa saja dalam kehidupan yagn ada sekarang, yakni Kapitalisme-Sekularisme, maka tentu akan berbuat apa saja sesukanya (berzina, minum khamr, konsumsi narkoba, judi, pacaran dsb). Karena merasa mereka berhak ngelakuin hal tersebut. Nggak terikat aturan yang benar. Bahaya besar, Sob!

Sementara yang berpikirnya “sebagaimana seharusnya”, maka ia akan nyocokkin dengan aturan yang benar. Karena menganggap kehidupan yang ada ini harus sesuai aturan yang benar, gitu lho. Dan Islamlah yang benar. Bukan yang lain.

Itu sebabnya, ketika jatuh cinta pun kita harus tetap iffah alias menjaga kehormatan dan kesucian diri. Ibnu Abbas berkata bahwa orang yang jatuh cinta tidak akan masuk surga kecuali ia bersabar dan bersikap iffah karena Allah dan menyimpan cintanya karena Allah. Dan, ini tidak akan terjadi kecuali bila ia mampu menahan perasaannya kepada ma’syuq-nya (kepada orang yang dicintainya), mengutamakan cinta kepada Allah, takut kepadaNya, dan ridha denganNya. Orang seperti ini yang paling berhak mendapat derajat yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam al-Quran:

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).” (QS an-Naazi’aat [79]: 40-41)

Kita boleh dan wajar-wajar aja untuk jatuh cinta. Tapi, tetap harus menjaga kehormatan dan kesucian diri. Yakni dengan cara tetap menjadikan Allah dan RasulNya sebagai pemandu hidup kita. Kita melakukan perbuatan atas dasar petunjuk dari Allah lewat al-Quran dan petunjuk dari Rasulullah saw. berupa as-Sunnah. Inilah pedoman hidup kita. Oke?
(Buletin Gaul Islam)

Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barakatuhu

Saudaraku para pengemban dakwah yang di rahmati Allah, saya mau sedikit berbagi nih, semoga bermanfaat dan dapat di ambil hikmahnya. Kalau ada kesalahan tolong koreksinya ya.

1. C yang pertama adalah Competitive
Seorang pengemban dakwah haruslah mampu berkompetensi dalam skala regional maupun nasional. Tidak hanya berdakwah di sekitar tempat tinggalnya saja, tapi harus terus bergerak dan tidak pasif.
Berkompetensi bersama teman-teman seperjuangannya agar dawah yang di embannya segera terwujud dan juga menjadi yang terbaik di antara yang terbaik.
Tak kenal lelah dan terus berjuang menjadi garda terdepan dalam kompetisi meraih kebaikan.

2. C yang kedua adalah Confident
Seorang pengemban dakwah haruslah menjadi orang yang berperan dalam perubahan yang di harapkannya, yaitu menjadikan ummat ini kembali melanjutkan kehidupan islam.
Seorang menjadi pejuang, bukan seorang komentator dari perjuangan teman-temannya seperjuangan, bukan sekedar yang biasa-biasa saja, tapi haruslah menjadi yang luar biasa.

3. C yang ketiga adalah Customer Focus
Seorang pengemban dakwah haruslah berorientasi pada kepentingan ummat dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada ummat, tidak berleha-leha dan menomor duakan kepentingan ummat dalam dakwahnya. Ia pun selalu focus pada dakwahnya hanya untuk ummat, bukan untuk kepentingan pribadi, popularitas, apalagi kepentingan kelompok.

4. C yang ke empat adalah Comersial
Maksudnya adalah bukan untuk mengkomersilkan dakwah menjadi mata pencaharian, tapi menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial. Dimana dakwahnya memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dilirik oleh ummat. Dan mampu mengambil keputusan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah di tetapkan dalam islam (hukum syara).

5. C yang kelima adalah Capable.
Seorang pengemban dakwah haruslah menjadikan Qiyadah Fikriyah sebagai pemimpin dalam geraknya mendakwahi ummat, sehingga bisa menjadi seorang pengemban dakwah yang professional dan memiliki talenta, dan juga memiliki penguasaan tsaqofah islam yang dalam dan memahami teknis terbaik dalam menyampaikan dakwahnya agar tidak menyimpang dari yang telah di contohkan.

6. C yang ke enam adalah Calm.
Tenang dan penuh perhitungan dalam menghadapi segala hambatan, dan tidak anarkis dalam menyampaikan dakwahnya. Berjalan lurus dan tidak tergesa-gesa, tapi mampu berjalan cepat dan tidak terprofokasi oleh gangguan yang dating menghampirinya.
Saudaraku, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kepada anda semua. Jika ada yang perlu di perbaiki atau di tambah, silahkan.
Jika ada kesalahan itu datangnya dari diri saya pribadi yang dhaif ini, dan jika benar itu datangnya dari Allah.
Wallahu ‘Alam bih showab.

– Kalau kita berbicara tentang pernikahan, pasti semua mengharapkan yang enak-enak atau kondisi ideal. Normal aja dong, kalau mengharapkan kriteria ideal untuk calon pasangan hidupnya. Sang pemuda mengharapkan calon istri yang cantik jelita, keluarganya tajir, pinter, akhlak mulia, sholehah, dll. Begitu juga sang wanita ingin punya suami yang ganteng, kaya, sabar, pinter, bertanggung jawab, setia, akhlaknya memikat, dan sebagainya. Coba bayangin semua ini terjadi pada diri kita, wuah…surga dunia tuh! Siapa sih yang gak mau, iya gak?


Saat kita lanjut usia, rambut mulai satu-persatu rontok, raga pun perlahan rapuh dan sepuh, sang istri atau suami masih tetap setia mendampingi. Saat di pembaringan, ada yang mijitin pundak hingga kitapun tertidur pulas. Saat dingin menyerang rangkulan kekasih pun semakin erat, bersama saling menopang saat kaki-kaki kita semakin melemah. Kalau sedih ada yang menghibur, saat senang, apalagi, wuah…uendah nian.

Namun, menurut Hasan Al Banna, waktu itu adalah kehidupan, ia tak pernah berhenti sesaatpun, seiring waktu berlalu, istri semakin keriput dan endut. Tapi menurut sang suami, “Istriku masih yang tercantik,” sementara suami pun perutnya udah buncit, tapi menurut sang istri, “Engkaulah satu-satunya Pangeran dalam istana hatiku.”

Kebesaran Allah SWT pun selalu tampak di dalam rumah tangga. Setiap anggota keluarga melakukan sholat berjamaah, qiyamullail, membaca Al Qur’an, tasbih, tahmid, saling bertausyiah, bermaafan, menasehati, dan mengingatkan. Inilah hasil dari sepasang anak manusia yang menikah karena ingin mengharapkan ridho-Nya dan cita-cita Islam serta kemegahan ajaran-Nya. Inilah dia surga yang disegerakan sebelum surga yang kekal abadi.

Semua diatas adalah harapan setiap pasangan. Namun, tak jarang juga ditemukan dalam suatu keluarga yang terjadi adalah sebaliknya. Dari istri yang dibilang gak pinter mengatur rumah tangga, menjaga anak, atau suami yang selalu pulang malam tak peduli dengan anak dan istri, dan macam-macam lagi. Kata nista, kata-kata yang nyelekit, tuduhan, makian bahkan saling memukul, bisa juga terjadi pada sebuah keluarga, yang gini nih sepet banget! Rumah tangga serasa bagai hidup di neraka, tak ada ketenangan apalagi kasih sayang.

Emang ya, segala sesuatu itu bisa tak seindah bayangan semula. Ada bunga-bunga indah, namun cukup banyak juga onak dan duri yang siap menghadang. Karena itu, berbagai masalah kehidupan dalam lembaga pernikahan harus dihadapi secara realistis oleh setiap pasangan.

Apalagi hidup di zaman seperti sekarang ini memang tak mudah, namun Al Qur’an memberikan arahan dalam kehidupan berumah tangga, *”…. dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik….** [QS Ath Thalaaq: 6] *”….. *dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian, bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” **[QS An Nisaa’: 19] *


Seperti gading, tak ada yang tak retak, begitu juga manusia, tak ada yang sempurna. Setiap kita pasti ada kekurangannya, bisa saja seorang suami atau istri terlihat mempunyai satu kekurangan, namun kalau dipikir-pikir lebih banyak kelebihannya. Apakah kekurangannya saja yang diperhatikan oleh pasangannya atau kedua-duanya dengan pertimbangan yang adil?

Konflik dalam kehidupan rumah tangga juga tak jarang menyebabkan banyak pasangan kehilangan cinta yang dulunya mempersatukan mereka, dan Allah SWT juga telah memberikan arahan yang jelas, *”Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” **[QS At Taghaabun: 14]*

Karena itu, sesungguhnya dalam kehidupan berkeluarga yang kita harapkan adalah indahnya keampunan Allah dan surga-Nya, juga kasih sayang orang-orang yang terdekat dengan kita, yang setiap hari saling membutuhkan, karena itu ’sayangilah aku (pasangan hidupmu) hingga ujung waktu.’

Wahai akhi wa ukhti fillah, mari kita saling mendoakan ya, Semoga dengan kita mengambil panduan Al Qur’an dan sunnah Rasul-Nya serta contoh teladan dari keluarga Rasulullah SAW, akan semakin banyak rumah tangga yang tadinya kurang sakinah kembali menjadi sakinah, rumah tangga yang sakinah menjadi lebih sakinah, dan insya Allah pula saudara-saudara yang belum berumah tangga dikabulkan do’anya berupa pasangan hidup yang sholeh atau sholehah, *aamiin allahumma aamiin.* (www.keluarga-samara.com(http://inayahinshanirtaqi.blogspot.com)


“ Siapakah yang menjamin Anda hidup sampai dzuhur, jika Allah menakdirkanmu mati sekarang”
( Abdul Malik ibnu Umar ibnu Abdul Azis)

Sepeninggal Sulaiman Ibnu Abdul malik, Khalifah ketujuh dari Bani Umayyah, rakyat membai’at Umar bin Abdul Azis menjadi khalifah . Sebelum menjadi khalifah, Umar bin Abdul Azis pernah menjadi Gubernur madinah. Beliau mempunyai beberapa orang anak, diantaranya Abdul Malik Ibnu Umar. Dia masih muda, tetapi ketaqwaan dan kezuhudannya senantiasa menghiasi lembaran hidupnya.

Suatu saat, ketika Umar sampai di rumah sepulang mengurusi pemakaman jenazah Sulaiman ibnul malik, datanglah putranya Abdul malik ibnu Umar menghampirinya. Ia bertanya, “ Wahai Amirul Mukminin, gerangan apakah yang mendorong Anda membaringkan diri di siang bolong ini?”

Umar bin Abdul Azis tersetak dan kaget tatkala Sang Putera memanggilnya dengan sebutan Amirul Mukminin, bukan panggilan ayah sebagimana biasanya. Ini mengisyaratkan bahwa puteranya ingin mempertanyakan tanggung jawab ayahnya sebagai kepala Negara bukan sebagai kepala keluarga.

“Aku letih dan butuh istirahat!”, jawab ang ayah. “Pantaslah Anda beristirahat padahal banyak rakyat yang tertindas?” kata Sang Anak dengan penuh bijak. “Wahai anakku, Semalam suntuk aku menjaga pamanmu. Nanti setelah sholat dzuhur aku akan mengembalikan hak-hak orang yang teraniaya.” Jawab Umar bin Abdul Azis.
“ Wahai Amirul Mukminin, Siapakah yang menjamin Anda hidup sampai Dzuhur, jika Allah menaqdirkanmu mati sekarang?” Mendengar ucapan anaknya tesebut, Umar semakin terperangah. Beliau rangkul dengan erat serac diciumlah anak itu sembari berkat, “Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan padaku anak yang sholeh dan telah membuatku menegakkan agama.”

Selanjutnya beliau perintahkan juriu bicaranya mengumumkan kepada seluruh rakyat, “Barangsiapa yang merasa terdzalimi, hendaknya mengadukan nasibnya kepada Khalifah!” Dan seketika itu juga atas dasar aduan masyarakat yang terdzalimi wali-wali gubernur yang korup dan dzalim di hentikan dan di beri sanksi sesuai dengan kesalahannya masing dan berdasarkan syareat Islam.

Subhanalllah , Luar biasa. Nasihat itu begitu akurat. Datang pada saat yang tepat. Maka catat besar-besar nasihat ini, kalau perlu tempelkan di ruang belajar dan ruang kerjamu Wahai siapa saja para pemimpin umat ini.
“Siapakah yang menjamin Anda hidup sampai dzuhur, Jika Allah menakdirkanmu mati sekarang?”

Sobat, Oleh karena itu jadikan waktu yang tersisa ini untuk berkarya bagi kemajuan umat. Saat semangat lagi dahsyat, picu dan pacu diri dengan prestasi, jaga konsistensi, pelihara motivasi, rawat stamina, dan hargai setiap kebaikan, sekecil apa pun. Nah bila lagi drop atau loyo, down, Jangan ke mana-mana, justru lembutkan hati dengan Dzikrullah, muhasabah diri, baca kisah-kisah shahabat, atau buku-buku motivasi dan pengembangan diri atau bikin variasi kegiatan yang menyegarkan. Alhamdulillah wa syukurillah bersyukur pada-Mu Ya Allah..

Sobat, motivasi yang paling kuat dan dahsyat justru dari dalam diri sendiri yaitu kesadaran akan hubungan kita dengan Allah SWt. The Power of Niat ikhlas karena Allah. Itulah yang dahsyat, sebab, niat yang benar akan membuat amal menjadi besar, jalan nggak ke sasar, pandangan tidak nanar, sehingga potensi terarah untuk melahirkan karya besar. Niat membuat energy lebih focus dan lebih semangat, tanpa niat, amal tak terurus dan kesempatan lewat.

Imam Az-Zamakhsari ketika hendak putus asa mencari ilmu karena keburu tua justru diingatkan oleh semut yang hendak masuk lubang hingga lima kali tapi tak pernah menyerah, terus berusaha. Imam Ahmad saat dipenjara karena konsisten dalam memegang prinsip, tergugah oleh nasehat preman yang langganan masuk penjara karena kejahatan. Emha Ainun Najib dibero nasehat tukang becak. Seorang kakek tersentak sadar ketika ada anak kecil takut neraka.

Sobat, kita khawatir, kita keburu mati sementara kita baru MBA( Masih Belum Apa-apa).Laa haula walaa quwwata illa billaah. Jangan sampai terlintas dalam pikiran kita untuk mengincar keburukan atau merencanakan kejahatan. Sebab kalau di dalam hati tersimpan niat buruk, hal itu bisa membawa su’ul khatimah. Hati-hatilah, selalu ingatkan diri untuk mengislamkan hari-hari kita dan jangan sekali-kali mati kecuali dalam Islam yang tertancap di hati.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (TQS Ali Imran : 102 ) .

(www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com )


[MP3] Azzam dan Jihad

Assalaamu’alaikum wr wb

Pembangkit Semangat dari lagu-lagu Thufail Alghifari

Lyric:

AZZAM JIHAD
Teguhkan azzam peluru tauhid deklarasikan aqidah sejati pecinta syahid
Qalbu adalah raja bagi setiap sisi manusia
Penjawab di akhir halaman depan pintu siksa
Mata telinga dan jiwa
Ratakan rasa ketika setiap hal pasti kan ditanya
di sana..Di alam barzah..

Pertanggungjawaban di depan penguasa jannah
Pujian dan doa teragung
Syair sejarah panjang di setiap relung. Merenunglah..merenunglah
Tataplah dua pusaka dan siroh emas jundulloh
Yang titipkan surat di atas dua warna
Hitam pena para ulama dua merah darah para syuhada
Yang kau miriskan terkelabui hati yang buta
Hati yang slalu salah mengartikan cinta
cinta yang lahir di antara dua rasa sketsa akhirat atau ketololan dunia

Bijakkah ketika kata meraba tutur harta terindah dibalik tafakur
Keikhlasan jundi yang tak mudah tersungkur bersama buah zikr yang teratur
Bercerminlah agar kau terjaga dari futur
Bercerminlah agar kau tidak menjadi bagian dari ahli kufur
Bulatkan tekad bersama ilmu. Perjuangkan islam .. tegakkan tauhid
Mushaf dan pedang antara cinta dan ketegasan
Rahmat semesta dan harta surga yang tak terkira
Yang membuat seuntai ketapel menjadi lebih bermakna
Warna-warna batu dan air mata
Ketika jihad menjadi bingkai sejarah terindah
Bagi para pewaris ummat pilihan Allah Swt
Sang dzat Maha Pemutar Balik Hati dan Hidayah

Hey pujangga fajar penyair pagi yang gigih
Petapa hari penakluk matahari
Kesetiaan di ujung senja yang awali malam dengan tiga rokaat
dan tekuni malam dengan muhasabah yang ketat
pekat jiwa yang tersesat terjawab bersama 5 waktu. dalam manfaat-manfaat
maka berdirilah dalam hidangan puncak al-Anfal
yang menghibur rasa atas harga diri Annisa
cinta yang dimulai dengan la illa ha ilallah
maka bertekunlah dalam ilmu pengkaji waktu dalam syariat yang utuh
satu menyeluruh
hingga semangat ini dapat meratakan leher-leher sang pemfitnah
1 hari yang lebih baik dari 70 tahun ibadah

Kemuliaan ditandai dgn Besarnya nilai manfaat yang mampu kita berikan untuk Umat. Kita sering ragu akan kemampuan diri sendiri untuk membuat perubahan.Padahal sesungguhnya semua kekuatan yang dibutuhkan untuk meraihnya sudah ada di dalam diri Kita.Sekarang waktunya bagi kita membangun Kekuatan itu. Mari kita Raih Kesuksesan dengan menciptkan Prestasi prestasi dakwah besar yang melegenda.., Mari Kita berjalan di atas mukabumi ini sebagai manusia mulia yang senantiasa bermanfaat dan dirindukan kehadirannya.Hidup ini singkat,Jadi berikanlah yang terbaik!Untuk itu sangat dibutuhkan perubahan diri.
"BERANI MEMULAI UNTUK MENCAPAI 1000 LANGKAH HARUS DIMULAI DENGAN LANGKAH PERTAMA"
" Berusahalah sekuat tenaga untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu dan janganlah sekali2 kamu merasa lemah. Dan mintalah tolong kepada Allah"

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Foto saya
Ketika huruf bisa tersusun menjadi kata, ketika kata dapat tertautkan menjadi kalimat, dan ketika kalimat berhasil terangkai menjadi tulisan yang inspiratif. Ketika itulah akan terasakan suatu kebahagiaan yang luar biasa.. MAWAR itu MERAH karena BERANI, MAWAR itu BERDURI untuk melindungi dirinya... Jadilah MAWAR KEHIDUPAN!!!

Search This Blog

Ahlan wa Sahlan to My ZOne


Click here for Myspace Layouts

About this blog

Lewat hentakan jari jemari ini, sebuah tulisan kan mengalir Indah,yang akan mampu memberikan setitik pencerahan untuk umat




MUHASABAH

ISLAM akan segera MENANG tanpa menunggu siapapun, tetapi ALLAH akan memilih diantara HambaNYA yang memiliki kemauan untuk menolong agamaNYA.



Apakah "Kita" termasuk didalam orang orang yang terpilih tersebut??



Keep FighT!!




"Pengingat waKtu"

CuAp2..TinggaLkan PeSan

Bijak

BENDERA UMAT ISLAM

HAK CIPTA HANYA MILIK ALLAH. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

aLL about "diNie"

Foto saya
Ketika huruf bisa tersusun menjadi kata, ketika kata dapat tertautkan menjadi kalimat, dan ketika kalimat berhasil terangkai menjadi tulisan yang inspiratif. Ketika itulah akan terasakan suatu kebahagiaan yang luar biasa.. MAWAR itu MERAH karena BERANI, MAWAR itu BERDURI untuk melindungi dirinya... Jadilah MAWAR KEHIDUPAN!!!