Syabab.Com - Sekitar 1500 ulama dari berbagai nusantara berkumpul di kota pahlawan, Surabaya, dalam acara Majlis al-Buhuts al-Islamiyyah Ulama Nasional, menyerukan penolakkan atas Barack Obama Presiden Negara Penjajah, Sabtu, 06/11/2010. Mereka juga menuntut penguasa agar membatalkan kemitraan komprehensif AS-Indonesia yang merupakan bentuk penjajahan bukan kemitraan.

Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, KH. Muhammad Ihsan Abdul Jalil, sebagai pihak penggagas acara tersebut di dalam sambutannya, mengatakan kemitraan komprehensif AS-Indonesia tidak menguntungkan bagi Indonesia, ini hanya untuk kepentingan AS.

Sementara itu di dalam kajian utamanya, Junaidi ath-Thoyibi dan Syamsudin Ramadhan dari DPP HTI, masing-masing menyampaikan analisi politik dan tinjauan syariat Islam tekait kedatangan Obama. Haram negeri kaum Muslim bekerjasa dengan penjajah.

Beberapa perwakilan ulama dari berbagai daerah memberikan ketegasan sikap mereka dan umat untuk menolak Obama presiden negara penjajah.

Mereka menegaskan kembali dukungan atas penegakkan Khilafah yang akan menuntaskan segala bentuk penjajahan atas negeri Muslim, termasuk Indonesia.

"Kalau ulama mengatakan Khilafah itu tidak ada dalam Islam, berhenti jadi ulama," kata seorang ulama dari Banten.

Pernyataan sikap penolakan atas kedatangan presiden Barack Obama untuk kemitraan komprehensif AS-Indonesia tertuang dalam Taushiyyah Siyasiyyah Ulama yang disampaikan Abah Hideung.

Kemudian secara simbolik dibubuhkan tanda tangan bersama oleh 12 Ulama dari berbagai propinsi di Indonesia mewakili ribuan ulama yang telah menandatangani taushiyah siyasiyyah ini.

Terkait korban merapi, tak lupa para ulama juga berdoa sekaligus menggalang bantuan untuk mereka yang terkena musibah. [m/mu/f/syabab.com]