Jika kita mengisi benak kita dengan hal-hal yang baik,maka hal-hal yang baik akan datang ke dalam hidup kita. Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Prasangka baik kepada Allah bisa memunculkan optimisme yang tinggi dan merasa yakin bahwa Allah PASTI akan membantu, sesulit apapun keadaannya. Ketika praktiknya kita akan merasa lebih mudah menjalaninya

Setiap mendapat cobaan atau ujian, akan lebih baik berprasangka "Allah sayang sama saya, buktinya Allah masih mau ngasih ujian. Berarti Allah ingin meng-upgrade diri saya. Allah perhatian sama saya. Allah ingin meningkatkan derajad ketaqwaan saya dan menjadikan saya bagian dari orang orang yang Mulia.

Sahabat fillah, memberi makan pikiran kita sama pentingnya dengan memberi makan fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang kelaparan di Somalia. Yang perlu diperhatikan, apakah kita lebih banyak memberi makan untuk pikiran positif, atau justru pikiran negatif?

Masalahnya, asupan untuk pikiran negatif bergentayangan di mana-mana, seperti: Berita kriminal, gosip selebritis, pornografi, film horor, kata-kata makian, permusuhan, penyiksaan , dan hal lainnya yang membuat diri kita tidak produktif, malah justru bersifat konsumtif dan didominasi oleh hal-hal yang kurang penting. (namun berbeda jika ini menyangkut problematika umat yang memang harus dicari solusinya ya,harus dipikirkan dan seharusnya membuat kita semakin produktif ^o^)

Sementara itu, asupan gizi untuk pikiran positif adalah segala sesuatu yang membuat kita termotivasi untuk berbuat baik. Asupan positif ini bisa didapat dari bacaan seperti Al Qur'an, buku-buku motivasi, Training motivasi, atau juga melalui kajian kajian Islam, ceramah, film yang menggugah, bahkan nasehat dari sahabat.

Pikiran manakah yang lebih sering kita beri makan tiap harinya? Maka pikiran tersebutlah yang akan mendominasi diri kita. Itulah sebabnya ada orang yang tiap hari gemar tersenyum, tapi ada juga yang tiada hari tanpa merengut. Bisa ditebak, mana yang pikiran positifnya lebih "gendut", mana yang "kurus".

Sesungguhnya tiap diri kita telah Allah beri sisi positif dan negatif, tinggal pilihan kita yang menentukan; apakah sisi positif yang lebih kuat karena banyak dikasih makan, atau justru sisi negatif kita.
Kalau kita tidak menyadari hal ini, bisa-bisa kita menyalahkan Allah ketika ditimpa masalah, padahal memang fitrah tiap makhluk hidup untuk menghadapi masalah. Yang membedakan adalah pola sikapnya, ada yang tetap positif seberat apapun masalahnya, namun ada juga yang sikapnya negatif meskipun cuma menghadapi masalah sepele, seperti muncul jerawat di hidung, ataupun diklakson orang dari belakang.

Tentu saja sikap merupakan buah produksi dari pikiran. So, penting banget untuk menjaga kesehatan pikiran positifmu, dan mulai menyuruh si pikiran negatif untuk berpuasa, misalnya... Perbanyak Kegiatan2 Positif (kumpul dengan orang orang yang sholeh agar tertular ilmunya,ikut kajian keIslaman) rileksasikan pikiran ke tempat tempat yang sejuk ,tenang dan merefreshkan mata dan jiwa(sekalian tadabbur alam) ,amar ma’ruf nahi mungkar (dakwah interaksi ke umat , karena dengan bercengkrama dengan umat kita akan mampu membangun positif thingking dalam diri kita, karena terkadang keadaan kita masih jauh lebih baik dibanding mereka yang tidak bisa makan 3x sehari , hidup di kolong jembatan atau dikejar2 rentenir) , jauhi tempat yang banyak terdengar ucapan kasar, pilih-pilih bacaan dan film yang bermutu dan berbobot (Seperti kisah para sahabat atau shahabiyah), Nonton TV cukup satu jam sehari, jangan nonton yang cinta-cintaan karena bikin lupa sama hal lain.

Diri kita di masa depan merupakan hasil dari pikiran kita di masa kini. Jangan sia-siakan hidup untuk hal negatif. Allah berfirman “ Aku bergantung prasangka hamba-Ku kepadaKU,apabila ia berprasangka baik kepadaku maka kebaikan baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan baginya” (HR Ahmad)

Selalulah berkhusnudzon dengan ketetapan Allah, dalam kondisi apapun. Karena Allah akan memuji hamba hambanya yang selalu mengharapkan rahmat , jalan keluar, ampunan dan pertolongan dari-Nya. Cicak yang merayap pun selalu bisa mendapatkan nyamuk yang terbang, itulah kemurahan Allah. Maka jangan pernah berputus asa dari rahmatNya.

“Ya Allah, jika nanti aku kehilangan apapun yang aku sukai, apapun yang aku sayangi, dan apapun milikMu yang Kau titipkan padaku, aku yakin Kau telah menyiapkan ganti yang lebih baik, dan rencanaMu ya Allah…adalah rencana yang terindah, skenario mengagumkan yang hanya akan terlihat indah, pada mereka yang berkhusnudzon pada setiap ketetapanMu…”

“Duhai Tuhanku, karuniakan padaku ilham agar aku selalu mensyukuri nikmat-Mu yang Kau anugrahkan padaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku selalu beramal shaleh yang Kau ridhai. Dengan rahmat-Mu masuk ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” ( An-Naml/27:19). Aamiin

Keep Positif Thingking dengan senantiasa takut kepada Allah dan mengharap rahmat dariNYa dan tidak pernah berputus asa dari RahmatNYA. HAMASAH!!!!

Wallahualam Bishawab
(dinie)


Rujukan :

Pilar Pilar Pengokoh nafsiyah islamiyah
an-nida online
http://qousa.wordpress.com/2010/12/29/allah-sesuai-prasangka-hambanya/